Guna mendalami RUU KUHP dan KUHAP, Komisi III melancong ke luar negeri. Para legislator itu akan berkunjung ke Belanda, Inggris, Prancis, dan Rusia.

"KUHAP dan KUHP perlu melakukan studi komparatif, masukan, melihat dan mendengar secara langsung dari sumber yang menganut Eropa kontinental," kata anggota Komisi III dari Fraksi PPP Ahmad Dimyati Natakusumah, di Kompleks Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (22/3/2013)

Menurut Dimyati, tidak semua anggota Komisi III melancong ke luar negeri, untuk mendalami RUU itu. "Cuma yang konsern, yang ingin mendalami soal KUHAP dan KUHP," ujarnya. "Mau yang berangkat dan tidak, silakan saja pemikiran mereka. Yang berangkat itu setiap negara biasanya 15 orang," imbuhnya.

Salah satu yang akan dibahas dalam kunjungan itu adalah aturan mengenai santet. "Jangan salah, santet itu bagian daripada sihir. Sihir di zaman nabi sudah ada. Di negara luar sudah ada. Itu subnya. Ini perlu pengaturan," ujarnya.

Dimyati mengatakan, anggota Komisi III itu akan berada di luar negeri selama 5 hari, pada 14 hingga 19 April 2013. "Kemungkinan besar DPR berkoordinasi dengan negara setempat," ujar Wakil Ketua Badan Legislasi DPR RI itu. (Ary)