Search
Testimonial
Visitor Maps
Site Statistic
Content View Hits : 3911123Who,s Online
We have 95 guests onlineSI CANTIK INI MELELANG KEPERAWANANYA BERHARAP KAYA MENDADAK |
Friday, 04 January 2013 11:33 |
Surat kabar the Huffington Post melaporkan, Kamis (3/1), gadis 18 tahun ini mengaku dia terinspirasi oleh gadis cantik asal Brasil lainnya Catarina Migliorini juga telah menjual keperawanannya melalui Internet tiga bulan lalu. Ketika itu, keperawanan Catarina berhasil terjual Rp 7,5 miliar kepada lelaki asal Jepang bernama Natsu. "Suatu saat Anda pasti ingin membuat sebuah keputusan dari apa yang Anda inginkan," ujar Rebbeca kepada stasiun televisi CNN. "Dan ketika itu Anda harus kuat,". Rebecca juga telah mengunggah sebuah rekaman ke situs berbagi video Youtube dua bulan lalu memperlihatkan dirinya sedang menawarkan keperawanannya. Namun, video dibuat dia tidak selaku apa dibuat Catarina sebelumnya. Sejauh ini, rekaman Rebecca baru dilihat 14 ribu kali dan penawar tertinggi hanya sekitar Rp 337 juta. Rebecca mengklaim tindakannya itu dia lakukan hanya untuk membiayai mahalnya pengobatan ibunya. Sebuah stasiun televisi lokal asal Brasil dilaporkan berencana menanggung biaya pengobatan ibu Rebecca jika dia mau menarik lelang keperawanannya itu. Namun, Rebecca menolak dan mengatakan dirinya ingin mendapatkan lebih banyak uang agar dapat menyembuhkan ibunya serta pindah rumah. Ibu Rebecca tidak disebutkan identitasnya mengatakan dia sangat sedih dan terpukul dengan keputusan dibuat anaknya itu. "Dia seharusnya dapat bekerja, tapi tidak dengan melacurkan diri," kata ibu Rebecca kepada CNN.
MENDADAK KAYA DENGAN MELELANG KEPERAWANAN
Meski pandangan barat jauh lebih moderat soal selaput dara, namun tidak bisa dipungkiri itu masih sangat berharga hingga akhirnya mencentus beberapa gadis untuk melelang keperawanan mereka pada penawar tertinggi. Tercatat tiga gadis asal Brasil menjual harta berharga mereka untuk berbagai tujuan. Ada untuk membayar utang keluarga, membantu orang miskin, dan demi menebus pengobatan sang ibu. Keperawanan mereka berhasil menebus miliaran rupiah. Namun apakah harga itu sebanding dengan nilai selaput dara anugerah Tuhan untuk dipersembahkan pada pasangan hidupnya kelak? Terlepas soal moral, kondisi mereka yang telah memaksa para gadis itu untuk melepas keperawanan dan mendapatkan uang banyak dengan jalan pintas. Perkara menjadi pahlawan atau bukan, tergantung dari sudut penilaian. Bagi keluarga dan orang-orang yang telah terbantu dari hasil lelang selaput dara itu, mereka menjadi penyelamat. Keputusan lelang keperawanan menjadi perbincangan seru. Banyak pihak menilai tindakan itu emosional dan tidak jauh beda dengan pelacur. Namun mereka membantah. "Jika Anda melakukan hanya sekali seumur hidup maka itu tidak disebut pelacur. Seperti halnya Anda memotret sekali tidak menjadikan Anda seorang juru foto," ujar Catarina Migliorini salah satu pelaku penjual selaput dara (25/10/2012). Hal itu diamini pula oleh Alina Percea asal Rumania. Pemenang lelang selaput daranya justru bukan dia yang menawar paling tinggi, melainkan lelaki itu menarik perhatian Alina. "Aku memilihnya sebab aku tertarik padanya," kata dia seperti dilansir surat kabar the Daily Mail (2009). Alina memang bertujuan mencari jodoh sekaligus membiayai kuliahnya lewat lelang keperawanan itu. Bisa jadi ini membuktikan perempuan masih menyangkutkan rasa pada urusan selangkangan. |